Membeli Neraka

Dahulu gereja menjual tanah kavling di surga bagi umat manusia. Semacam sertifikat yang memastikan pemiliknya akan benar-benar masuk surga sebanyak apapun dosa yang ia kerjakan. Tentu saja orang-orang berbondong-bondong membelinya. Siapa yang tidak ingin masuk surga? Gereja pun melihat ini sebagai suatu kesempatan emas untuk mengeruk keuntungan hingga mereka mematok harga yang sangat mahal. Keuntungan yang didapatkan gereja pun sangat tinggi.

Pada suatu hari, datang pemuda Yahudi ke gereja lalu menemui seorang pendeta dan berkata padanya,”Aku ingin membeli semua neraka!“. Sang pendeta terkejut, lalu berunding dengan teman-temannya. Singkat cerita, gereja pun menjual sertifikat semua neraka pada si Yahudi ini karena gereja beranggapan bahwa hanya orang gila saja yang ingin masuk neraka.

Setelah mendapat sertifikat seluruh neraka dari gereja, pemuda Yahudi ini langsung keluar dan menyeru semua manusia untuk berkumpul lalu berkata,”Aku telah membeli seluruh neraka, maka sekarang neraka adalah milikku, dan aku telah menutupnya dan tidak akan ada seorangpun yang akan memasukinya. Maka apa gunanya kalian membeli tanah di surga, sementara kalian telah terjamin tidak akan masuk neraka karena aku telah menutupnya?!“. Tak lupa, pemuda Yahudi ini juga menunjukkan Sertifikat Hak Miliknya. Orang-orang pun percaya.

Sejak saat itu, orang-orang tidak lagi membeli sertifikat surga dari gereja karena neraka yang mereka takutkan, kini sudah ditutup. Tidak masuk surga bukan masalah asal tak masuk neraka, pikir mereka. Gereja merugi. Maka kembalilah gereja kepada pemuda Yahudi ini dan membeli neraka dengan harga yang berkali-kali lipat lebih tinggi daripada saat pemuda Yahudi ini membelinya dulu. Jadi siapa yang gila guys?

Tinggalkan komentar